DAILY BREAD

KORBAN BAGI ALLAH

KAMIS, 21 AGUSTUS 2025 // PUKUL 07.00 WIB

Bacaan Renungan Hari Ini

Imamat 1

RENUNGAN

KORBAN BAGI ALLAH
Ayat Pokok:
“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila seorang dari antara kamu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkan dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.”
— Imamat 1:2
________________________________________
Pendahuluan:
Di zaman Perjanjian Lama, korban adalah pusat dari ibadah umat Israel. Bukan hanya rutinitas keagamaan, tapi sebuah simbol kasih, hormat, dan pertobatan kepada Allah. Setiap korban yang dipersembahkan mencerminkan kualitas hati si pemberi. Tapi tidak semua korban diterima oleh Allah — hanya korban yang memenuhi standar Allah yang diterima.
Hari ini kita belajar dari Imamat 1:2 untuk mengerti apa saja syarat korban yang diterima oleh Allah, dan bagaimana kita dapat mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang berkenan di hadapan-Nya.________________________________________
Poin - poin:
1.    Korban Harus dari Ternak
“kamu harus mempersembahkan dari ternak…”
Allah tidak sembarangan menerima persembahan. Dia menetapkan bahwa hanya ternak (bukan binatang liar atau sembarangan) yang boleh dipersembahkan.
Makna: Allah layak menerima sesuatu yang bernilai dan dipelihara dengan sungguh-sungguh, bukan yang asal-asalan atau sisa.
Roma 12:1 — “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”________________________________________
2. Korban Harus dari Lembu Sapi atau Kambing Domba
”…dari lembu sapi atau dari kambing domba.”
Allah tidak meminta binatang buas atau sembarang hewan — tapi lembu dan domba, yang terkenal jinak, taat, dan bersih.
hewan ternak memiliki sifat - sifat rohani yang Allah inginkan. Khususnya untuk domba dan lembu
Di zaman itu, ternak adalah salah satu bentuk kekayaan yang paling terlihat. Jadi ketika seseorang mempersembahkan seekor lembu atau domba, itu bukan pemberian kecil — itu adalah pengorbanan sungguh-sungguh
Makna: Korban harus mencerminkan kerendahan hati, ketaatan, dan kemurnian — karakter yang Allah cari dari umat-Nya.
Filipi 2:8 — “Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”________________________________________
3.  Korban Harus Dipersembahkan dengan Hati yang Tulus
Tuhan tidak hanya melihat apa yang kita bawa, tetapi juga dari hati seperti apa kita membawanya.
Memberi yang terbaik bagi Tuhan sebagai bentuk kesungguhan hati dan motivasi untuk memuliakan Tuhan. Bukan hanya sekedar memberi persembahan secara formalotas saja.
📖 Mazmur 51:19 — “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”________________________________________
Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari:
1.    Persembahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan.
 Bukan hanya di gereja, tapi setiap hari — cara kita bekerja, memperlakukan orang lain, mengambil keputusan.

2.    Berikan yang terbaik.
 Jangan berikan sisa waktu, tenaga, atau perhatian kepada Tuhan. Dia layak menerima yang utama dan yang terbaik.

3.    Miliki hati yang tulus dan rendah.
 Datanglah kepada Tuhan bukan dengan kemunafikan, tapi dengan hati yang apa adanya dan tulus
________________________________________
Penutup:
Korban yang diterima oleh Allah bukan soal nilai materinya, tapi nilai hati pemberinya. Dari Imamat 1:2 kita belajar bahwa Allah memandang apa yang kita bawa dan dari hati seperti apa kita membawanya.
Jangan sampai hidup kita jadi seperti korban yang ditolak — penuh rutinitas tapi kosong dari ketulusan. Mari kita persembahkan hidup ini sebagai korban yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah.
Ibrani 13:15 — “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.”
Amin.