WASPADALAH TERHADAP PERPECAHAN
KAMIS, 21 AGUSTUS 2025 // PUKUL 21.00 WIB
Ayat Bacaan Hari Ini
RENUNGAN
“Waspadalah Terhadap Perpecahan”
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran
yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan.
Sebab itu hindarilah mereka!
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita,
tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk
dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Roma 16:17-18
Observasi / amati ayat-ayat ini:
- Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus dan ditujukan kepada jemaat yang ada di Roma.
- Dalam Roma 16:17-18 berisi nasihat agar umat-umat Tuhan waspada terhadap perpecahan yang ditimbulkan oleh pengajar-pengajar palsu. Yang mereka ajarkan sepertinya benar, menarik, tetapi tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Mereka menipu orang-orang yang tulus hati, hindari / jauhi mereka.
Interpretasi / yang dapat kita pelajari adalah:
Bapak, ibu, saudara yang dikasihi Tuhan, gereja mula-mula bukan hanya menghadapi penganiayaan dari luar, tetapi juga bahaya dari dalam yaitu perpecahan, ajaran sesat, dan manipulasi rohani.
Rasul Paulus, dalam bagian akhir dari surat Roma ini memberi peringatan yang sangat penting: waspadalah terhadap mereka yang menimbulkan perpecahan dan menggoda dengan ajaran yang bertentangan (tidak sesuai dengan Injil Kristus yang sudah Paulus ajarkan).
Peringatan ini tidak hanya untuk gereja di abad pertama, tetapi juga sangat relevan di zaman sekarang, ketika banyak orang disesatkan oleh ajaran yang kelihatannya rohani tetapi sesungguhnya menjauhkan kita dari Kristus.
1. Waspadalah Terhadap Orang yang Menimbulkan Perpecahan (ay.17)
Paulus mengatakan, "waspadailah mereka". Ini bukan sekadar peringatan lembut, tetapi perintah tegas agar jemaat mengenali dan menjauhi mereka yang menyebabkan perpecahan dan godaan. Perpecahan itu seringkali tidak terlihat kasar. Mereka bisa dimulai dengan gosip, kritik yang tidak membangun, ambisi pribadi, atau ajaran yang menyimpang sedikit demi sedikit dari kebenaran Injil.
Ilustrasi: Bayangkan sebuah kapal yang bocor kecil di bagian bawahnya. Kebocoran itu tidak langsung menenggelamkan kapal, tetapi jika dibiarkan, perlahan-lahan akan mengisi kapal dengan air dan akhirnya karam. Demikian juga, ajaran sesat atau pengaruh buruk dalam jemaat, jika tidak segera ditangani, akan merusak tubuh Kristus.
2. Mereka Tidak Melayani Kristus, Tapi Diri Sendiri (ay. 18)
Orang-orang semacam ini bukan pelayan Kristus, meskipun mulut mereka mengaku-Nya. Paulus berkata, mereka melayani “perut mereka sendiri,” artinya mereka lebih memikirkan kepentingan pribadi, kekuasaan, atau kenikmatan duniawi.
Mereka menggunakan kata-kata manis dan pujian palsu untuk menarik hati orang-orang yang tulus, yang polos, dan mungkin belum dewasa dalam iman.
Awasilah ini:
- Pemimpin yang lebih banyak menonjolkan diri daripada Kristus.
- Ajaran yang mengedepankan berkat jasmani tanpa ketaatan kepada salib.
- Suara-suara yang memecah jemaat untuk membangun kerajaan pribadi.
3. Apa Tanggapan Kita? "Jauhilah Mereka!"
Ini perintah yang tegas: “Jauhilah mereka!” Ini bukan sikap membenci, tetapi bentuk perlindungan terhadap tubuh Kristus. Gereja harus menjadi tempat kesatuan, kasih, dan kebenaran, bukan ladang manipulasi rohani.
Prinsip yang harus kita pegang:
- Ukur segala ajaran dengan Firman Tuhan.
- Bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, supaya tidak mudah disesatkan.
- Jangan hanya mencari yang enak didengar, tetapi yang benar menurut Alkitab.
.Aplikasi / yang bisa kita lakukan adalah:
Bapak, ibu, saudara marilah kita menjadi jemaat yang berakar dalam kebenaran, bukan hanya penuh semangat, tetapi juga penuh pengertian. Jangan biarkan musuh mencuri damai sejahtera dan kesatuan gereja dengan cara-cara yang halus.
Pertanyaan refleksi:
- Apakah saya sudah sungguh-sungguh mengenal kebenaran Firman Tuhan?
- Apakah saya turut membangun kesatuan di tubuh Kristus, atau malah memperkeruhnya?
- Adakah suara-suara yang akhir-akhir ini menarik saya menjauh dari kebenaran?
Kiranya Roh Kudus memimpin kita untuk tetap berdiri teguh di atas dasar kebenaran, dan tidak terhanyut oleh kata-kata manis yang menjauhkan kita dari salib Kristus.