Berharap kepada Tuhan
Kita akan sama2 belajar menggunakan metode oia
Observasi
Latar belakang:
Mazmur ini ditulis oleh Daud saat ia mengalami masa yang sangat sulit, ketika ia merasa dikejar-kejar oleh musuh, ditolak oleh orang-orang dekat, dan merasa bersalah karena dosanya, sehingga ia merasa hidupnya seperti tenggelam dalam lumpur yang dalam dan tidak punya jalan keluar, namun di tengah semua itu, Daud tidak menyerah, ia berseru dengan penuh keputusasaan namun tetap beriman kepada Allah yang penuh kasih setia, sambil memohon agar Tuhan segera menolong dan tidak menyembunyikan wajah-Nya, sebab hanya dalam hadirat dan pertolongan Tuhanlah ada pengharapan sejati, bahkan ketika segala sesuatu di dunia tampak menghimpit dan mengecewakan.
Untuk intrepretasi
1. Daud tetap berdoa meski berada dalam penderitaan
Meskipun berada di tengah penderitaan yang mendalam, daud tdk mengeluh, tidak menyalahkan siapun, bahkan daud tdk putus asa dan tidak kehilangan arah ia tetap berdoa.
Dalam ayat ke 14 Kata "pada waktu Engkau berkenan” menunjukkan bahwa ia sadar segala sesuatu terjadi dalam waktu Tuhan, bukan waktunya sendiri. Ia tidak menuntut, tapi berserah dalam waktunya Tuhan, sembari memohon belas kasih-Nya
Dalam mazmur 84:6 FAYH (Firman Allah Yg Hidup)
Mazmur 84:6 (FAYH) Berbahagialah orang yang kuat di dalam TUHAN, yang berhasrat mengikuti langkah-langkah-Mu
Disini dikatakan org yg kuat di dlm Tuhan menghadapi kehidupan dan tetap mengikuti apa yg menjadi kehendak Tuhan ia adalah org yg berbahagia
2. Daud bersandar penuh pada kasih setia Tuhan
Di ayat ke 15-16 digambarkan penderitaan di gambarkan sprti “ dalam lumpur dan air yg dlm ” menggambarkan keadaan yang membuatnya hampir putus asa, tak ada pegangan, tak ada jalan keluar. Daud merasa kehidupannya di ambang kehancuran seperti akan tenggelam dan dikubur hidup-hidup. Tetapi daud memilih untuk bertahan, dan memilih untuk bersandar penuh dlm kasih setia Tuhan
Ia tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang murah hati, dan hal itu yg menjadi dasar imannya untuk terus berdoa. Bahkan ketika ia tidak melihat jawaban langsung, ia tetap percaya kepada Tuhan
Dalam Mazmur 117:2 (TB) Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!
3. Daud berseru kpd Tuhan
Dalam ayat Mazmur 69:17 (TB) (69-18) Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba-Mu, sebab aku tersesak; segeralah menjawab aku!
Seruan ini bukan sekadar minta keluar dari masalah, tapi kerinduan untuk mengalami kehadiran Tuhan secara nyata.
Daud tahu bahwa penderitaan terbesar bukanlah dikejar musuh, tapi jika Tuhan menyembunyikan wajah-Nya yg artinya bahwa Tuhan tidak hadir atau tidak memperhatikan daud. Maka ia memohon dengan sangat agar Tuhan segera merespons dan hadir
Mazmur 27:8 (TB) Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.
4. Daud meminta penebusan
Ini adalah permohonan yang sangat pribadi: bukan hanya minta tolong secara lahiriah, tetapi juga jiwanya butuh ditebus dan dipulihkan. Kata “tebuslah” dalam konteks ini menggambarkan kerinduan akan pemulihan total dari Tuhan, termasuk batinnya yang remuk. Ia ingin Tuhan mendekat, hadir, dan membebaskannya dari ancaman luar dan luka dalam.
Dalam Mazmur 34:18 (TB) (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Aplikasi
1. Tetap berdoa dan berharap
Saat hidup terasa berat, ketika tidak ada lagi tempat bersandar, kita diajarkan untuk tidak diam, tetapi berseru kepada Tuhan dengan jujur.
Dalam situasi sesulit apa pun, Meskipun Tuhan blm menjawab doa kita hrs tetap berharap dalam doa dan berseru hny kepada Tuhan dengan tidak putus2nya
2. Teruslah percaya bahwa kasih setia Tuhan tidak berubah
Penderitaan seringkali membuat kita ragu apakah Tuhan masih peduli. Masih adakah pertolongan Tuhan?
Tapi melalui teladan Daud. Daud tdk mengeluh tetapi ia berkata Tuhan tetap baik dan kasih setia Tuhan tidak bergantung pada keadaan kita.
Mazmur 100:5 (TB) Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
3. Ditengah penderitaan tetap mendekat pd Tuhan
Daud tidak lari dari Tuhan saat ia berada dalam penderitaan, justru ia semakin mendekat dan membuka hati berdoa.
Ini mengajarkan kita bahwa penderitaan bukanlah tanda Tuhan menjauh, melainkan undangan dari Tuhan untuk kita semakin dekat kepada-Nya.
Dalam hidup sehari-hari, saat kita menghadapi tekanan seperti kehilangan pekerjaan, masalah keluarga, penyakit, atau penolakan, kita cenderung ingin menyerah atau menyalahkan keadaan.
Jangan anggap penderitaan sebagai kutukan, tetapi lihat sebagai panggilan untuk masuk lebih dalam lagi mendekat dengan Tuhan, sebab justru saat kita lemah, hati kita lebih mudah dibentuk dan diarahkan kepada-Nya.
Yakobus 4:8a
“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.”