DAILY BREAD

KETIDAKSABARAN

Selasa, 5 Agustus 2025 // Pukul 07.00 WIB

Bacaan Ayat Hari Ini

Keluaran 32


RENUNGAN

“Ketidaksabaran”

Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu,
maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya:
“Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami
sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir
– kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”.
Keluaran 32:1

Observasi / amati ayat-ayat ini:
-    Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam ayat tersebut?
Harun dan bangsa Israel

-    Peristiwa apa yang dituliskan dalam Keluaran 32:1?
Ketidaksabaran bangsa Israel dalam menunggu Musa turun dari gunung Sinai, bangsa Israel meminta Harun untuk membuatkan illah yang dapat mereka lihat, yang akan memimpin mereka / berjalan di depan mereka yaitu patung anak lembu emas. Karena mereka mengira Musa, pemimpin mereka telah hilang di gunung Sinai.

Interpretasi / yang dapat kita pelajari adalah:
Bapak, ibu, saudara pernahkah kita merasa Tuhan terlalu lama menjawab doa kita? Pernahkah kita tergoda mencari jalan sendiri karena merasa pemimpin rohani atau bahkan Tuhan “terlalu lama” bekerja? Hari ini kita merenungkan bagaimana satu peristiwa ketidaksabaran dapat membawa umat Allah jatuh ke dalam dosa besar.

1.    Ketidaksabaran Menggeser Fokus Iman
Bangsa Israel sedang menanti Musa yang naik ke gunung untuk menerima hukum Tuhan. Tapi saat waktu terasa terlalu lama, mereka kehilangan kesabaran. Mereka mulai lebih percaya kepada “waktu mereka” daripada kepada “waktu Tuhan.”

Dalam hidup kita, sering kali kita ingin jawaban cepat. Ketika jawaban Tuhan tidak segera terlihat, kita tergoda mencari "pengganti" Tuhan—dalam bentuk kekuatan manusia, uang, relasi, atau keputusan tergesa-gesa. Padahal Tuhan bekerja tepat pada waktunya, bukan menurut jadwal kita.

2.    Ketika Pemimpin Tidak Terlihat, Bangsa Israel Mencari Pengganti
Musa tidak terlihat, jadi mereka datang kepada Harun. Tapi alih-alih membawa mereka kembali kepada Tuhan, Harun menyerah pada desakan massa.

Saat pemimpin rohani, hamba Tuhan, atau mentor tidak hadir, apakah kita tetap setia kepada Tuhan? Atau mudah terbawa arus dan mencari “berhala” baru yang sesuai keinginan kita?

Seperti anak kecil yang ditinggal sebentar oleh orang tuanya di sebuah ruangan—kalau tidak diajari bersabar, ia bisa panik dan melakukan hal berbahaya. Demikian juga iman yang tidak dilatih kesabaran akan mudah panik dan jatuh.

3.    Dosa Dimulai Saat Kita Mengganti Tuhan dengan yang lain
Mereka tidak meninggalkan ibadah, tetapi mengganti Tuhan dengan patung anak lembu emas. Ini mengerikan—mereka masih beribadah, tapi bukan kepada Tuhan yang sejati.

Banyak orang tetap ke gereja, tetap menyanyi, tetap memberi persembahan, tapi hatinya tidak lagi tertuju kepada Tuhan. Hati-hati, karena penyembahan bisa berubah jadi rutinitas tanpa relasi dengan Allah.

Aplikasi / yang bisa kita lakukan adalah:
Bapak, ibu, saudara, Keluaran 32:1 menjadi pengingat yang serius:
1.    Iman diuji bukan hanya dalam penderitaan, tapi juga dalam penantian.
2.    Ketidaksabaran bisa membuat kita meninggalkan Tuhan.
3.    Kita harus waspada terhadap segala bentuk "berhala modern" dalam hidup kita.

Hari ini, mari kita bertanya dalam hati:
Apakah aku sedang menunggu jawaban Tuhan dengan sabar?
Apakah aku menggantungkan imanku pada pemimpin atau kepada Tuhan?
Apakah ada sesuatu dalam hidupku yang diam-diam menjadi “berhala”?
Biarlah Roh Kudus menuntun kita kembali pada kesetiaan yang sejati.