Aku memuji TUHAN Ayat pokok: Mazmur 117:1-2 (TB) Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!
_______________________________________________
Observasi kita akan merenungkan sebuah nyanyian pujian yang sangat pendek, bahkan bisa dibilang yang paling pendek dalam Alkitab, tetapi isinya luar biasa padat dan mendalam. Inti dari Mazmur ini adalah perintah sederhana, namun mutlak: PUJILAH TUHAN. Pujian bukan hanya tugas para pelayan mimbar. Mazmur ini ditujukan kepada kita semua. Di hadapan Tuhan, tidak peduli apa warna kulit kita, apa bahasa kita, atau seberapa tebal dompet kita. Kita semua berdiri dalam satu barisan sebagai umat yang dipanggil untuk memuji. Jika Tuhan memanggil seluruh dunia untuk memuji-Nya, berarti kita sebagai umat-Nya yang sudah mengenal kebenaran, seharusnya menjadi yang paling antusias
________________________________________________
Interpretasi kita akan melihat bahwa PUJIAN itu harus terwujud dalam 3 hal di hidup kita: Poin 1. Mulutku memuji TuhanPujian paling dasar dan paling terlihat adalah pujian yang keluar dari mulut kita. -Kita memuji dengan bernyanyi Nyanyian/musik itu penting karena mengandung makna teologis tentang Tuhan yang kemudian mudah kita ingat. -Bicara PositifKetika kita memilih untuk menggunakan kata-kata yang membangun, daripada mengeluh, kita sedang memuliakan Tuhan dengan perkataan kita.
Poin 2. Perbuatanku memuji Tuhan Jika mulut kita mengakui Tuhan, maka perbuatan kitapun harus mencerminkan Tuhan itu sendiri... Betul?Mengapa? -- Karena kasih setia-Nya begitu hebat dan melimpah atas kita. Respon kita adalah hidup yang memuliakan Dia. Rasul Paulus berkata (2 Korintus 3:2), kita adalah surat Kristus yang terbuka. Dunia tidak selalu membaca Alkitab, tetapi mereka selalu membaca kehidupan kita. Sehingga kita tidak hanya berbicara tentang Tuhan itu baik dan semacamnya, melainkan juga kita menunjukkan-Nya...lewat perbuatan kita.
Poin 3. Hatiku memuji TuhanHatiku Memuji Tuhan merupakan sebuah fondasi yang Mendasarinya. Mengapa?Karena mulut bisa saja berbohong, dan perbuatan bisa saja berpura-pura. Tetapi, hati adalah inti, fondasi dari pujian kita. Amsal 4:23 (TB) Jagalah HATImu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah TERPANCAR KEHIDUPAN. -Hati yang memuji adalah hati yang penuh dengan rasa syukur, bahkan saat ia melewati lembah kekelamanpun, Ia tahu bahwa kesetiaan Tuhan tidak pernah goyah. -Hati yang memuji adalah hati yang taat. yang dimana ketaatan adalah wujud tertinggi dari kepercayaan bahwa rencana Tuhan lebih baik daripada rencana kita sendiri. -Hati kita harus selalu dipenuhi dengan rasa kagum yang mendalam akan kebesaran Tuhan yang kesetiaan-Nya tidak berkesudahan.
_______________________________________________
Aplikasi Mazmur 117 adalah sebuah ajakan bagi kita untuk tidak setengah-setengah dalam memuji Tuhan. Kita memuji Tuhan lewat mulut, perbuatan dan hati kita. "Aku memuji Tuhan" adalah sebuah perkataan iman dan rasa syukur kita kepada Tuhan yang sanga mendalam. >Lewat mulut•Ketika kita mengucapkan "terima kasih Tuhan buat bisnis, pekerjaan, pendidikan keluarga dll" kepada Tuhan. •perkataan kita yang positif. Ketika kaget tentunya jangan keluarkan kata-kata yang kotor. >Lewat perbuatan•membantu keluarga, orang sekitar yang perlu dibantu, melayani orang lain tanpa pamrih dan menolong yang lemah >Lewat hati•ketulusan dalam melakukan semuanya itu. Bukan karna terpaksa melainkan karna ketulusan.