"Diperlengkapi oleh Firman" 2 Timotius 3:16-17 (TB) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
1. Observasi Latar belakang: Surat 2 timotius 3 ini di tulis oleh rasul Paulus dan di tujukan untuk anak rohaninya yaitu timotius. Yang isinya adalah Paulus menjelaskan bahwa di akhir zaman keadaan akan semakin buruk: manusia makin tidak taat, manusia makin mencintai diri sendiri, dan menolak kebenaran. Bahkan ajaran palsu mulai masuk ke dalam jemaat dan menyesatkan banyak orang. Dan Paulus mengingatkan Timotius bahwa ia sudah melihat teladan hidup dan penderitaan Paulus sendiri. Dengan kata lain, pelayanan tidak akan pernah lepas dari kesulitan, bukan berkurang tapi tantangan semakin besar. Namun justru di tengah kondisi seperti ini, Timotius harus memegang sesuatu yang pasti yaitu Firman Allah yang sudah ia kenal sejak kecil. Karena itu Paulus menegaskan bahwa Kitab Suci adalah nafas Allah yang sanggup mengajar, menegur, memperbaiki, dan membentuk hidup seseorang dan memperlengkapi untuk setiap pekerjaan baik yang di percayakan.
2. Interpretasi A. Firman adalah Nafas Allah (Ay. 16a) Ketika Paulus berkata “ Kitab Suci diilhamkan Allah”, dalam bahasa Yunani diilhamkan Allah adalah Theopneustos yang berarti “dihembuskan Allah" Ini menunjukkan bahwa Kitab Suci bukan sekadar tulisan manusia, tetapi memiliki sumber langsung dari Allah sendiri. Kata ini menggambarkan firman sebagai sesuatu yang hidup, memiliki kuasa, dan membawa otoritas penuh. Firman bukan sekadar kumpulan tulisan sejarah atau moral, tetapi pernyataan langsung dari Allah bagi manusia. Dunia mgkn dapat berubah, pemimpin dapat gagal, ajaran manusia dapat melenceng, tetapi firman tetap sama dari dulu hingga sekarang. Dengan memahami bahwa firman berasal dari Allah, Timotius tidak perlu ragu ketika menyampaikan pengajaran yang berbeda dengan dunia karena ia berdiri di atas kebenaran yang Ilahi, bukan opini manusia. 2.Firman Menyatakan Kesalahan dan Mengoreksi Hidup (Ay. 16b) Paulus menjelaskan bahwa Firman itu mengajar, menyatakan kesalahan, dan memperbaiki kelakuan. Kita akan bahas satu per satu A. Firman mengajar: Firman memberikan fondasi doktrin yang benar. Ini penting karena banyak orang pada waktu itu mengikuti ajaran yang kelihatannya rohani, tetapi sebenarnya bertentangan dengan kebenaran. Firman menolong orang percaya memahami siapa Allah, bagaimana cara hidup yang benar, dan apa yang harus dihindari. B. Firman menyatakan kesalahan: Ini bukan berarti firman hanya menghakimi, tetapi mengungkapkan bagian hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman bekerja seperti cermin rohani, menyingkapkan dosa dan hal-hal tersembunyi yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Yakobus 1:23 (TB) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. C. Firman memperbaiki kelakuan: Setelah menyingkapkan kesalahan, firman membawa kita kembali ke jalur yang tepat. Dalam bahasa aslinya kata memperbaiki kelakuan disini menggambarkan tindakan memperbaiki sesuatu yang bengkok atau rusak. Artinya, firman memulihkan, menata ulang, dan mengarahkan kehidupan kepada standar Allah. Jadi Firman menjaga agar setiap pelayan tetap berjalan lurus di tengah arus dunia yang bengkok. 3. Firman Mendidik dan Membentuk Karakter (Ay. 16c) “Mendidik dalam kebenaran” menggambarkan proses pembentukan karakter secara terus-menerus. Firman digambarkan berkerja seperti seorang ayah yang sedang mendidik anaknya bkn hanya sekali dua kali tp mulai dr kecil hingga dewasa. Ini bukan proses instan, tetapi pembentukan karakter melalui disiplin dan pengajaran yang teratur. Firman bukan hanya memperbaiki apa yang salah, tetapi juga membangun pola hidup yang benar. Firman membentuk cara berpikir, cara berbicara, dan cara mengambil keputusan. Hasilnya adalah kehidupan yang berakar kuat, tidak mudah goyah oleh situasi atau pengaruh luar. 4. Firman Mempersiapkan setiap orang percaya Paulus menutup pernyataannya dengan tujuan akhir: supaya orang percaya memiliki perlengkapan yang lengkap. Kata ini menggambarkan seorang prajurit yang diberikan seluruh perlengkapan perang sebelum turun ke medan pertempuran. Tanpa perlengkapan lengkap, seorang prajurit akan mudah dikalahkan. Demikian pula, pelayanan dan kehidupan rohani tidak bisa dijalani dengan kekuatan sendiri. Firman membentuk kita, mempersiapkan kita, dan memberi kemampuan untuk melakukan setiap pekerjaan baik yang Tuhan sudah sediakan.
3. Aplikasi 1. Menjadikan Firman Allah sebagai kompas dalam hidup. Di tengah dunia yang berubah ubah, penuh dgn tekanan, dan informasi yang menyesatkan, kita belajar menjadikan Alkitab sebagai dasar dalam kita memilih sikap baik atau buruk, dalam bekerja, dalam mengambil sebuah keputusan, dan dalam menentukan arah langkah kehidupan kita. Bukan berdasarkan perasaan, atau suara orang lain, tetapi apa yang Tuhan nyatakan melalui firman-Nya. 2. Membiarkan firman menegur dan membentuk karakter kita. Firman bukan hanya memberi kekuatan, namun juga menegur, meluruskan, dan memperbaiki. Karena itu kita belajar untuk tidak menolak ketika firman menyinggung area hidup kita yang salah. Kita melatih diri untuk jujur, mengakui kesalahan, dan segera mengambil langkah pertobatan yang nyata. Proses ini membentuk karakter yang lebih matang, rendah hati, dan serupa Kristus. Semakin kita mau dikoreksi, semakin kita mengalami pemulihan dan pertumbuhan rohani yang sejati. 3. Memakai firman sebagai dasar untuk melayani dan membangun orang lain. Sebagaimana firman membentuk kita, demikian pula firman dapat menjadi alat yang Tuhan pakai untuk menolong orang lain. Ketika memberikan nasihat, dukungan, atau penghiburan, kita belajar menyampaikannya berdasarkan prinsip firman, bukan sekadar pendapat pribadi. Kita juga bisa membagikan kesaksian bagaimana firman menolong kita dalam pergumulan masalah. Dengan cara ini, hidup kita menjadi saluran bagi orang lain untuk mengenal kebenaran, dikuatkan dalam iman, dan diarahkan kembali kepada Kristus. Firman yang kita hidupi akan berdampak jauh lebih kuat daripada sekadar kata-kata. Kesimpulan Firman Allah diberikan bukan hanya untuk diketahui, tetapi untuk membentuk seluruh aspek kehidupan kita. Di tengah zaman yang makin rusak dan penuh penyesatan, firman menjadi sumber kebenaran yang pasti. Melalui pengajaran, teguran, koreksi, dan didikan-Nya, Tuhan menuntun kita untuk hidup benar di hadapan-Nya. Ketika kita menjadikan firman sebagai pegangan utama, hidup kita akan diperlengkapi dengan hikmat, karakter, dan kekuatan untuk menjalani setiap tugas dan panggilan yang Tuhan percayakan. Firmanlah yang membuat kita teguh, dewasa, dan siap dipakai untuk setiap pekerjaan baik yang Tuhan telah siapkan