Setiap manusia memiliki masa lalu, kegagalan, dosa, dan cerita kelam yang terkadang terus membayangi perjalanan hidupnya. Israel pun memiliki masa lalu: hidup dalam perbudakan Mesir selama ratusan tahun. Tetapi di Yosua 5:9, Tuhan menyatakan sesuatu yang sangat kuat dan transformatif: “Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu.” Inilah pesan pembebasan, pemulihan, dan identitas baru.
"GILGAL" Tempat Pemutusan Masa Lalu.
Kata “Gilgal” berarti “berputar” atau “berguling” menunjukkan bahwa cela, rasa malu, bekas perbudakan, dan identitas lama Israel digulingkan, dihapuskan, dan tidak lagi menempel pada mereka.
a. Israel sudah keluar dari Mesir, tetapi Mesir belum keluar dari hati mereka
Selama di padang gurun, Israel sering mengingat bawang, daging, dan kenyamanan palsu Mesir (Bil. 11:5). Mereka belum bebas sepenuhnya secara mental dan rohani.
Tetapi di Gilgal, Tuhan berkata: “Hari ini Aku hapuskan cela itu.”
Banyak orang percaya mengalami hal yang sama: Keluar dari kehidupan lama, tapi masih merasa malu atas masa lalu. Sudah bertobat, tetapi masih hidup dengan rasa bersalah.
Sudah menjadi anak Tuhan, tetapi masih membawa “identitas Mesir” dosa lama, trauma, kegagalan, dan label buruk.
Tetapi di hadapan Tuhan, ada hari ketika cela itu dihapuskan.
b. Hanya Tuhan yang dapat menghapus cela Cela bukan sekadar memori; itu bekas luka rohani. Tidak ada psikologi, harta, atau hiburan yang bisa menghapusnya.
Tetapi Tuhan berkata: “Aku yang menghapuskannya.”
Apapun masa lalu kita : - Dosa - Kegagalan - Luka keluarga - Kemiskinan - Kebodohan - Lebel yang diberikan orang lain
Tuhan berkata: “Di dalam Aku, cela itu sudah dihapuskan.” Dan setelah cela dihapus, Tuhan memulai babak baru.
