DAILY BREAD

GOD'S VOICE

KAMIS, 23 OKTOBER 2025 // PUKUL 07.00 WIB

Bacaan Renungan Hari Ini

Bilangan 10

RENUNGAN

“Gods Voice”

________________________________________

Ayat Pokok:Bilangan 10:1-2

“TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Buatlah dua nafiri dari perak; dari perak tempaan haruslah engkau membuatnya; itu haruslah engkau pakai untuk memanggil umat itu dan untuk memberi tanda kepada laskar-laskar.’”

________________________________________

Pendahuluan:

Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan menerima hukum Tuhan di Gunung Sinai, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju tanah perjanjian. Namun, perjalanan itu tidak dilakukan sembarangan. Tuhan ingin agar setiap langkah mereka diatur, diarahkan, dan dipimpin oleh-Nya sendiri.Karena itu, Tuhan memerintahkan Musa membuat dua nafiri dari perak sebagai alat komunikasi rohani dan militer — bukan sekadar benda, tapi simbol dari pimpinan Allah yang harus didengarkan dan ditaati oleh umat-Nya.Melalui bunyi nafiri, Tuhan menyampaikan kehendak-Nya:

●     Bila ditiup panjang: umat berkumpul.
●     Bila ditiup pendek-pendek: mereka harus berangkat.
●     Bila hanya satu nafiri ditiup: para pemimpin datang.
 

Semua tanda itu menunjukkan satu hal penting: Allah berbicara dan umat harus peka mendengar.
Sama seperti bangsa Israel, kita juga sedang berjalan dalam perjalanan iman menuju “tanah perjanjian” rohani kita — hidup dalam janji dan panggilan Tuhan. Tapi pertanyaannya:

-     Apakah kita masih peka terhadap suara Allah di tengah hiruk pikuk dunia ini?-     Apakah hidup kita masih diarahkan oleh suara Tuhan, atau oleh keinginan kita sendiri?

________________________________________

1. Tuhan Memanggil UmatNya

Bilangan 10:3

“Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.”Ketika nafiri ditiup panjang, seluruh bangsa Israel dipanggil untuk berkumpul dan bersekutu di hadapan Tuhan. Ini melambangkan panggilan Allah untuk umat-Nya datang beribadah, mendekat, dan bersekutu dengan-Nya.Tuhan selalu memanggil kita untuk datang — lewat firman, hati nurani, atau peringatan rohani. Tapi sering kali, kita sibuk dan tak mendengar panggilan itu. Nafiri bisa dibilang seperti “panggilan ibadah” bagi kita hari ini: ajakan untuk berhenti sejenak dan fokus kepada Tuhan.

Ayat Pendukung:

●     Yesaya 55:6 – “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
Setiap hari, Tuhan memanggil kita melalui berbagai cara — lewat Firman, ibadah, bahkan keadaan hidup kita. Saat Dia memanggil, jangan tunda. Datanglah dalam doa, pujian, dan persekutuan. Seperti bangsa Israel yang segera berkumpul, kita pun harus cepat tanggap terhadap panggilan Tuhan.

________________________________________

2. Tuhan Menuntun UmatNya

Bilangan 10:5-6

“apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat; tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.”Setiap bunyi nafiri memiliki arti berbeda. 

Tidak setiap waktu umat boleh berangkat; mereka hanya boleh melangkah ketika nafiri dibunyikan. Ini menegaskan bahwa perjalanan iman tidak dapat dilakukan dari keinginan pribadi yang selaras dengan kehendak Tuhan.Kita seringkali ingin cepat melangkah, mengejar mimpi, mengambil keputusan besar — tapi lupa menunggu instruksi Tuhan. Bilangan 10 mengingatkan bahwa ketepatan waktu Tuhan lebih penting daripada kecepatan langkah manusia.Ayat Pendukung:

●     Mazmur 37:23 – “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.”Belajar peka terhadap pimpinan Tuhan. Jangan hanya bergerak karena situasi atau tekanan. Sebelum bertindak, bertanya pada Tuhan terlebih dahulu.

________________________________________

3. Tuhan Menyertai dan Melindungi UmatNyaBilangan 10:9“Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan Tuhan, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.”Ketika nafiri ditiup dalam peperangan, itu adalah tanda seruan kepada Tuhan untuk turun tangan menyertai umat-Nya. Nafiri bukan hanya alat komunikasi, tapi juga tanda iman bahwa Tuhan akan bertindak bagi mereka yang mendengarkan suara-Nya.

Begitu pula dalam hidup kita — setiap kali kita menghadapi peperangan rohani, pergumulan, atau masalah besar, Tuhan ingin kita “meniup nafiri iman”: 

berseru kepada-Nya, bukan bergantung pada kekuatan sendiri.Ayat Pendukung:

●     2 Tawarikh 20:15b – “beginilah firman Tuhan kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.”Ketika setia mendengarkan dan menaati suara Tuhan, penyertaan-Nya nyata. Ia bukan hanya menuntun langkah kita, tapi juga melindungi hidup kita. “Nafiri” yang kita dengar hari ini bisa jadi adalah panggilan Tuhan untuk kembali percaya dan bergantung pada-Nya dalam peperangan hidup kita

________________________________________

Penutup / Kesimpulan:

Bilangan 10 bukan sekadar catatan tentang dua nafiri dari perak. Itu adalah pesan rohani tentang kepekaan mendengar suara Tuhan.-     Tuhan memanggil kita untuk datang mendekat.

-     Tuhan menuntun kita untuk melangkah di waktu yang tepat.

-     Tuhan menyertai dan melindungi kita dalam setiap peperangan hidup.Mari hidup dengan telinga rohani yang terbuka — jangan biarkan suara dunia menenggelamkan suara nafiri Tuhan.Karena dalam setiap langkah, yang menentukan bukan kecepatan kita berjalan, tetapi seberapa taat kita mendengar suara-Nya.

_______________________________________

Quote:“Hidup orang percaya bukan dituntun oleh suara dunia, tapi oleh nafiri Tuhan yang memanggil, menuntun, dan melindungi.”