DAILY BREAD

KASIH PERSAUDARAAN

Selasa, 21 OKTOBER 2025 // Pukul 21.00 WIB

Ayat Bacaan Hari Ini

Galatia 5


RENUNGAN

“KASIH PERSAUDARAAN”
Ayat    :  GALATIA 5 : 26

    Puji Tuhan! Kembali kita akan belajar firman Tuhan sesuai dengan pembacaan Alkitab hari ini. Mari terima pesan dan berkat Tuhan melalui Renungan 79 ini.

OBSERVASI
⇨    Ini adalah surat dari rasul Paulus yang ditujukan kepada jemaat-jemaat di Galatia.

⇨    Isi utama dari pasal ini adalah:
~    Menekankan pentingnya merdeka dari hukum Taurat dan hidup dalam kasih serta dipimpin oleh Roh Kudus
~    Memperingatkan agar tidak kembali kepada perhambaan hukum Taurat
~    Menjelaskan perbedaan antara perbuatan daging dan buah Roh

⇨    Mengapa rasul Paulus menuliskan semua hal-hal ini kepada jemaat di Galatia pada saat itu?
Yaitu karena:
ᴥ    Rasul Paulus mau mengingatkan jemaat Galatia tentang kebebasan yang mereka miliki dalam Kristus
ᴥ    dan memperingatkan mereka agar tidak terjebak kembali dalam praktik hukum Taurat yang sesungguhnya tidak lagi relevan atau sudah tidak berkaitan penuh bagi mereka yang percaya kepada Yesus



INTERPRETASI & APLIKASI
Dari banyaknya hal yang disampaikan oleh rasul Paulus di pasal ini ada satu hal yang menjadi pelajaran bagi kita semua, yang juga sesuai dengan tema firman Tuhan gereja kita di bulan ini yaitu tentang KASIH PERSAUDARAAN.

Sesuai dengan ayat pokok kita tadi, bentuk sikap kasih persaudaraan yang dinasihatkan oleh Paulus di pasal ini adalah:
•    tidak kita gila hormat
•    tidak saling menantang
•    tidak saling mendengki

Dalam terjemahan lain yaitu TSI, isi dari Galatia 5:26 ini adalah:
Janganlah kita sombong dan berpikir, “Di mata Tuhan, aku lebih baik daripada saudara-saudari seiman yang lain.” Dan janganlah kita iri hati dengan merasa, “Orang lain lebih hebat daripadaku dalam jemaat.”

Di sini kita dapat menyimpulkan bahwa sikap tidak sombong dan tidak iri hati terhadap sesama juga merupakan bentuk kita menunjukkan sikap kasih persaudaraan kepada orang lain.

Roma 12:16 BIMK >> “Hiduplah rukun satu sama lain. Janganlah bersikap tinggi hati, tetapi sesuaikanlah dirimu dengan orang yang rendah kedudukannya. Jangan menganggap diri lebih pandai daripada yang sebenarnya.”

Jadi, ternyata kasih persaudaraan tidak hanya tentang tindakan memberi, mendoakan, mengampuni, dsb.
Tetapi dari sikap kita yang:
֎    tidak gila hormat → tapi lebih dahulu memberi hormat
֎    tidak saling menantang → tapi saling mengayomi, merangkul
֎    tidak saling mendengki → tapi saling berdamai
֎    tidak sombong → tapi rendah hati
֎    tidak iri hati → tapi mengutamakan kepentingan bersama
Ini pun adalah bentuk sikap kasih persaudaraan yang harus kita miliki dan tunjukkan, praktikkan terhadap orang lain.

Untuk bisa memiliki dan sungguh-sungguh menunjukkan sikap kasih persaudaraan ini, hidup kita harus terlebih dahulu dipimpin oleh Roh Kudus.

Galatia 5:25 >> “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”

Mengapa?
Karena jika kita mengandalkan kasih kita sebagai manusia tentu saja tidak bisa, sebab kasih manusia itu terbatas, bisa berubah, bisa berkurang, bisa pudar atau menjadi dingin dan tidak kekal selamanya.
    Tetapi jika kita memiliki kasih Allah karena ada Roh Kudus yang memimpin hidup kita maka kita akan memiliki kasih yang sejati, murni, benar-benar tulus seperti kasih Bapa itu sendiri.
Dan dengan kasih Allah inilah yang akan selalu memampukan dan mendorong kita untuk mempraktikkan kasih persaudaraan ini.

1 Yohanes 4:7, 19 >> “(7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah (19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”

Jadi, dengan kasih Allah di dalam kita maka kita pasti dapat akan selalu menunjukkan, membagikan kasih persaudaraan kepada sesama kita.