DAILY BREAD

MEMBERI

JUMAT, 3 OKTOBER 2025 // PUKUL 21.00 WIB

Bacaan Ayat Hari Ini

2 Korintus 8

RENUNGAN

Memberi

1. Latar Belakang
    •    Rasul Paulus menulis 2 Korintus 8 untuk mengingatkan jemaat Korintus agar menepati janji mereka membantu jemaat Yerusalem yang miskin.
    •    Ia menampilkan teladan jemaat Makedonia yang, walaupun miskin, tetap memberi dengan sukacita.
    •    Paulus menekankan bahwa memberi bukan soal jumlah, tapi hati yang rela, motivasi yang benar, dan kasih yang nyata.


2. Observasi (2 Korintus 8)
    •    Ay. 1–5: Jemaat Makedonia memberi dengan sukacita meski miskin.
    •    Ay. 6–9: Kristus sebagai teladan utama dalam memberi.
    •    Ay. 10–12: Kerelaan hati lebih penting daripada jumlah.
    •    Ay. 13–15: Tujuan memberi adalah keseimbangan, saling menolong.
    •    Ay. 16–24: Pemberian harus dilakukan dengan transparan dan bertanggung jawab.


3. Interpretasi
    •    Memberi adalah tindakan iman yang lahir dari kasih karunia.
    •    Kerelaan → cermin iman yang hidup.
    •    Motivasi benar → respon syukur pada karya Kristus.
    •    Kasih → dasar segala tindakan memberi yang berkenan kepada Allah.


Poin Khotbah

1. Memberi dengan Kerelaan (2 Kor. 8:3,12)
“Mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.” (2 Kor. 8:3–4).
“Sebab jika ada kerelaan, maka pemberian itu diterima, kalau pemberian itu sesuai dengan apa yang ada padanya.” (2 Kor. 8:12).

    •    Allah tidak menuntut lebih dari yang kita punya, tapi Ia melihat hati yang rela.
    •    Ayat pendukung:
    •    Amsal 11:25 – “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan.”
    •    Markus 12:43–44 – Janda miskin memberi 2 peser dengan kerelaan.

2. Memberi dengan Motivasi yang Benar (2 Kor. 8:9)
    “Sekalipun Ia kaya, oleh karena kamu Ia menjadi miskin, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Kor. 8:9).

    •    Motivasi kita adalah Kristus yang sudah lebih dahulu memberi diri-Nya.
    •    Memberi bukan untuk dipuji atau dihormati, tapi sebagai respon syukur atas anugerah keselamatan.
    •    Ayat pendukung:
    •    Matius 6:3–4 – “Jika engkau memberi sedekah, jangan diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu … dan Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

3. Memberi dengan Sukacita dan Kasih (2 Kor. 8:2,7–8)
“Dalam banyak penderitaan, sukacita mereka melimpah, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan.” (2 Kor. 8:2).
“Kiranya kamu juga berkelebihan dalam pelayanan kasih ini.” (2 Kor. 8:7).

    •    Memberi sejati harus lahir dari sukacita dan kasih, bukan beban.
    •    Ayat pendukung:
    •    2 Korintus 9:7 – “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
    •    1 Yohanes 3:17 – kasih nyata dalam berbagi pada yang membutuhkan.

    •    Contoh konkret: Anak kecil dengan 5 roti 2 ikan (Yoh. 6:9) memberi dengan kasih, dan Tuhan melipatgandakannya jadi berkat bagi banyak orang.

5. Aplikasi
    •    Memberi dengan kerelaan → mari melatih hidup kita memberi dengan rela hati dan tidak pamrih didalamnya, memberilah dengan tidak mengingat-ngingat lagi apa yang sudah kita berikan.
    •    Memberi dengan motivasi benar → memberi dengan motivasi benar dan tidak pamer, memberi bukan untuk cari pujian orang lain
•    Memberi dengan kasih dan sukacita → menjadikan hidup kita saluran berkat yang memuliakan Allah dengan menunjukan kasih dan sukacita lewat pemeberian kita, memberilah dengan tanda sukacita bukan karna paksaan, memberilah sambil menunjukan bahwa kita memberi karena mengasihi dia dan karna Tuhan mengasihi kita dan dia.