SEMUA SAMA
KAMIS, 11 SEPTEMBER 2025 // PUKUL 21.00 WIB
Ayat Bacaan Hari Ini
RENUNGAN
“SEMUA SAMA”
Ayat : 1 KORINTUS 11 : 11
Puji Tuhan! Kembali kita akan belajar firman Tuhan bersama sesuai dengan pembacaan Alkitab kita hari ini. Mari terima pesan dan berkat Tuhan melalui Renungan 79.
OBSERVASI
⇨ 1 Korintus 11 ini membahas tentang tata cara beribadah, khususnya mengenai penutup kepala bagi perempuan dan juga membahas tentang perjamuan kudus.
Di sini Paulus menyinggung isu-isu yang muncul di gereja Korintus, seperti perpecahan dan ketidaksepakatan mengenai peran perempuan dalam ibadah.
⇨ Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus.
Dan pasal ini adalah bagian dari surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Korintus.
⇨ Paulus menulis surat ini untuk:
↪ Mengoreksi perilaku jemaat Korintus yang tidak pantas, seperti perpecahan, kesombongan, dan penyalahgunaan perjamuan kudus.
↪ Mengajarkan prinsip-prinsip penting tentang tata cara beribadah, termasuk peran perempuan dan pentingnya menghormati tubuh Kristus dalam perjamuan kudus.
↪ Mendorong setiap jemaat untuk hidup dalam kesatuan, kasih, dan kekudusan.
INTERPRETASI & INTERPRETASI
Apa yang dapat kita pelajari dari pasal ini?
Terlebih dahulu saya akan membacakan ayat pokok kita dalam Alkitab TSI:
1 Korintus 11:11 TSI >> “Namun, perlu kita ingat: Biarpun awalnya perempuan berasal dari laki-laki, tetapi kemudian setiap laki-laki dilahirkan dari perempuan. Dan baik laki-laki maupun perempuan sama-sama berasal dari Allah. Demikian pula dalam anggota umat Allah, laki-laki dan perempuan saling membutuhkan.”
Sesuai dengan observasi tadi, ternyata pada saat itu di tengah-tengah jemaat di Korintus ada satu perdebatan yang terjadi.
Sehingga dalam pasal ini Rasul Paulus berusaha meluruskan, beberapa perilaku yang sangat tidak tepat dan ketidaktertiban di dalam jemaat Korintus, salah satunya adalah perilaku tidak pantas yang dilakukan kaum perempuan di Korintus dalam pertemuan-pertemuan umum atau ibadah jemaat.
Di mana kaum wanita ini melepaskan tudung kepala, yang di daerah Korintus itu tudung kepala merupakan tanda penundukan mereka kepada suami.
Perilaku kaum wanita ini dikecam Paulus, dengan menuntut mereka supaya tetap memakai tudung kepala.
Yang terpenting di sini adalah bagaimana Paulus mengingatkan kepada jemaat bahwa baik suami maupun istri atau baik wanita maupun pria diciptakan untuk saling membantu, menghibur, menghormati dan menghargai.
Dan semua punya hak dan kewajiban masing-masing.
Termasuk para wanita pada saat itu punya kewajiban untuk tunduk terhadap suami namun suami juga wajib menghargai istrinya.
Di sinilah kemudian kita dapat merangkum satu hal yaitu bahwa baik pria maupun wanita, atau yang berstatus sebagai suami atau istri, kita ini sama-sama manusia yang diciptakan Allah bahkan segambar dan serupa dengan Allah. Semuanya sama-sama berasal dari Allah.
KPR 10:34 BIS >> “Lalu Petrus berkata, “Sekarang saya sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah memperlakukan semua orang sama.””
Dari kisah jemaat Korintus ini kita belajar, bahwa:
Kita manusia ini semua sama, sederajat, setara.
Manusia sama-sama pernah melakukan kesalahan
Manusia sama-sama punya kekurangan, keterbatasan masing-masing
Manusia sama-sama punya peran, posisi, tugas, tanggung jawab masing-masing
Manusia sama-sama punya hak masing-masing
Dan masih banyak hal lain lagi yang semua manusia itu sama-sama memilikinya.
Jadi, karena kita semua ini sama maka sudah seharusnya yang kita lakukan adalah:
- Menghormati, menghargai, mengasihi satu dengan yang lain
↪ saling mengampuni, menolong, memberi, menasihati.
- Melakukan apa yang menjadi bagian kita
↪ mengerjakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita sesuai peran atau posisi atau status kita.
- Menerima dan mensyukuri keberadaan kita
Kolose 3:12-15 >> “(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. (14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.”