DAILY BREAD

TEGUH BERPEGANG PADA INJIL

KAMIS, 18 SEPTEMBER 2025 // PUKUL 21.00 WIB

Ayat Bacaan Hari Ini

1 Korintus 15

RENUNGAN

“Teguh Berpegang pada Injil”

“Aku mengingatkan kamu, saudara-saudara, kepada Injil yang aku beritakan kepadamu
dan yang kamu terima dan di dalamnya kamu teguh berdiri.
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya,
seperti yang telah kuberitakan kepadamu
kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.”
1 Korintus 15:1-2


Observasi / amati ayat-ayat ini:
-    Surat 1 Korintus 15 ditulis oleh Rasul Paulus dan ditujukan kepada jemaat Tuhan yang berada di kota Korintus.
-    1 Korintus 15:1-2 menjadi fondasi teologis bagi seluruh pasal. Karena dalam 1 Korintus 15:1-2 ini Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat akan dasar iman mereka, yaitu Injil. Tanpa Injil, iman Kristen kehilangan esensinya.


Interpretasi / yang dapat kita pelajari adalah:
Bapak, ibu, saudara dalam 1 Korintus 15:1-2, Rasul Paulus mengingatkan akan inti iman Kristen yaitu Injil Yesus Kristus. Di tengah berbagai tantangan, pengajaran sesat, dan gaya hidup duniawi, Paulus menegaskan kembali tentang dasar keselamatan yaitu teguh berpegang pada Injil.

Injil bukan hanya berita awal yang membawa kita kepada iman, tetapi juga kebenaran yang harus terus kita pegang dengan teguh sampai akhir.

Mengapa sebagai umat-umat Tuhan kita harus teguh berpegang pada Injil, karena:
1.    Injil adalah Dasar Keselamatan
Dalam 1 Korintus 15:1, Paulus berkata: “kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima dan di dalamnya kamu teguh berdiri.”

Injil adalah kabar baik tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus demi pengampunan dosa kita. Injil bukan hanya sesuatu yang kita dengar sekali, tetapi fondasi yang menjadi dasar kita berdiri dalam iman. Tanpa Injil, seluruh pelayanan, doa, dan kehidupan rohani kita akan kehilangan arah.

Ilustrasi: Sama seperti sebuah bangunan tidak bisa berdiri tanpa fondasi yang kuat, demikian juga iman Kristen tidak dapat bertahan tanpa Injil sebagai dasarnya.


2.    Injil Menyelamatkan
Dalam 1 Korintus 15:2a, Paulus menegaskan: “Oleh Injil itu kamu diselamatkan …”

Keselamatan bukan hasil usaha kita, bukan karena perbuatan baik atau tradisi agama, tetapi karena kita percaya kepada Injil Kristus. Injil bukan hanya membawa kita pada pengalaman lahir baru, tetapi terus-menerus bekerja memurnikan hidup kita setiap hari.

Injil memiliki kuasa untuk menyelamatkan kita dari masa lalu, menuntun kita di masa kini, dan menjamin pengharapan di masa depan.
Bapak, ibu, saudara, apakah kita masih menyadari kuasa Injil dalam kehidupan sehari-hari, ataukah kita mulai menganggapnya biasa saja?


3.    Bertekun dalam Injil Sampai Akhir
Dalam 1  Korintus 15:2b, Paulus menambahkan: “… asal kamu teguh berpegang padanya … kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.”

Ada peringatan serius: bahwa iman yang tidak berakar kuat pada Injil bisa menjadi sia-sia.
Banyak orang memulai dengan semangat, tetapi tidak bertahan sampai akhir.
Kita dipanggil untuk teguh berpegang pada Injil, artinya tidak tergoda oleh ajaran palsu, tidak goyah oleh masalah hidup, dan tidak mundur karena tekanan dunia.

Ilustrasi: Seorang pelari maraton tidak hanya fokus pada start, tetapi harus bertekun sampai garis akhir. Demikian juga iman kita, bukan hanya dimulai dengan percaya, tetapi dijaga sampai akhir dengan berpegang pada Injil.


Aplikasi / yang bisa kita lakukan adalah:
Bapak, ibu, saudara, sebagai umat-umat Tuhan yang harus kita lakukan adalah:
1.    Terus merenungkan Injil  baca, renungkan, dan hidupi kebenaran Firman setiap hari.

2.    Jangan goyah oleh pengaruh dunia  ujian, penderitaan, dan tawaran dunia bisa melemahkan, tetapi kita harus berdiri teguh dalam Injil.

3.    Jadilah saksi Injil  bukan hanya percaya, tetapi juga memberitakan Injil melalui perkataan dan perbuatan kita.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Injil bukan hanya awal perjalanan iman, tetapi fondasi, kekuatan, dan pengharapan kita hingga akhir. Mari kita teguh berpegang pada Injil Kristus, sebab hanya di dalamnya ada keselamatan sejati.