Jangan ulang kesalahan
Mazmur 78 ditulis oleh Asaf sebagai maskil (nyanyian pengajaran). Fokusnya adalah untuk mendidik bangsa israel berkaitan dengan iman mereka. Karena pada waktu itu Israel sering melupakan kasih setia Allah, memberontak, dan jatuh dalam dosa. sehingga Asaf mengingatkan agar keturunan selanjutnya tidak mengulangi kesalahan sebelumnya, melainkan belajar untuk percaya, mengingat, dan taat kepada Allah.
Interpretasi
Mazmur 78:7–8 mengajarkan bahwa iman harus ditanamkan agar keturunan selanjutnya tidak jatuh dalam kesalahan yang sama. Percaya, mengingat, dan taat adalah kunci untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Ada tiga sikap yang diharapkan: percaya, mengingat, taat.
Ada peringatan: jangan keras hati, jangan durhaka, jangan tidak setia.
Sejarah iman adalah pelajaran penting bagi generasi berikutnya.
Hal yang harus diperhatikan agar tidak mengulang kesalahan yang sama, yaitu:
1. Percaya
📖 Mazmur 78:7a – “supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah …”
Percaya artinya menggantungkan hidup sepenuhnya pada Tuhan.
Israel sering gagal karena lebih percaya pada kekuatan sendiri daripada janji Allah.
Tanpa iman, mustahil orang berkenan kepada Allah (Ibr. 11:6).
contoh:
Abraham → percaya pada janji Allah meski belum melihat (Kej. 15:6).
Apa yang bisa kita pelajari disini?
• Percaya membawa keberanian menghadapi masa depan.
• Jangan ragu, serahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan.
2. Mengingat
📖 Mazmur 78:7b – “… tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah …”
Israel sering lupa pada mukjizat Tuhan di Mesir dan padang gurun.
Mengingat berarti menyimpan karya Allah dalam hati dan menjadikannya dasar iman.
Ingatan rohani membuat kita tidak mudah goyah.
Sehingga ingatlah selalu akan kebaikan Tuhan dengan ucapan syukur dan memegang teguh iman kita kepada Tuhan.
hal yang bisa kita lakukan, dengan selalu bersyukur dan jangan malu untuk menjadi saksi tentang kebaikan Tuhan
3. Taat
📖 Mazmur 78:7c–8 – “… tetapi memegang perintah-Nya; dan jangan seperti nenek moyang mereka …”
Tujuan utama: ketaatan. Percaya tanpa taat hanya sia-sia.
Generasi lama dikenal keras hati, tidak setia, dan durhaka. Kita dipanggil untuk hidup berbeda.
Sejarah adalah guru: kesalahan orang lain jangan diulangi, tapi dijadikan pelajaran.
Sehingga inilah yang perlu kita perhatikan yaitu untuk hidup TAAT mengikuti maunya Tuhan, dan kita akan lihat dalam ketaatan membawa berkat dan kemenangan.
Aplikasi
MAZMUR 78:7–8 ADALAH PERINGATAN SEKALIGUS AJAKAN:
• PERCAYALAH KEPADA ALLAH.
SELALU BERPEGANG KEPADA ALLAH DAN BERHARAP KEPADANYA. SELALU BERDOA, BERSERU, DAN PERCAYA KEPADA TUHAN
• INGATLAH PERBUATAN-NYA.
SELALU BERSYUKUR DAN MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN, SERTA MENGINGAT BAHWA SEGALA SESUATU YANG BAIK DALAM HIDU KITA DATANGNYA DARI TUHAN. DAN JADILAH SAKSI KEBAIKAN TUHAN
• TAATILAH FIRMAN-NYA
TAATILAH DAN IKUT SETIAP PRINTAH TUHAN DAN LAKUKAN SEMUA PERINTAH TUHAN.