DAILY BREAD

TETAP

SABTU, 4 OKTOBER 2025 // PUKUL 07.00 WIB

Bacaan Ayat Hari Ini

Mazmur 88

RENUNGAN

“TETAP”
Ayat    :  MAZMUR 88 : 10

    Puji Tuhan! Kembali kita akan belajar firman Tuhan sesuai dengan pembacaan Alkitab kita hari ini.
Mari terima pesan dan berkat Tuhan melalui Renungan 79 ini.

OBSERVASI
⇨    Mazmur ini merupakan nyanyian pengajaran dari Heman, orang Ezrahi yang kemudian menjadi mazmur bani Korah atau dinyanyikan oleh bani Korah yang adalah paduan suara dan pemusik di Bait Suci pada masa Raja Daud.

⇨    Dalam mazmur ini, Heman mengungkapkan penderitaan dan kesedihannya kepada Tuhan.
Ia merasa terasing dan ditinggalkan oleh Tuhan, seperti orang yang sudah mati. Heman merasa ditinggalkan oleh teman-temannya dan hidup dalam kegelapan.

Meskipun demikian, Heman tetap berdoa kepada Tuhan dan memohon belas kasihan-Nya.
Mazmur ini menggambarkan perasaan putus asa dan kesepian, namun juga menunjukkan kepercayaan Heman kepada Tuhan meskipun dalam situasi yang sulit.

INTERPRETASI
Apa yang dapat kita pelajari dari Mazmur ini?

Sekali lagi jika kita memperhatikan Mazmur ini isi utamanya adalah satu doa permohonan yang jujur dan penuh keputusasaan dari seseorang yang menderita.
Dengan emosi yang campur aduk [ada sedih, bingung, takut, dsb], namun disertai dengan kejujuran/keterbukaan di hadapan Tuhan, dan keputusasaan di sini si pemazmur berseru kepada Tuhan, memohon belas kasihan, dan mempertanyakan keberadaan Tuhan pada saat penderitaannya.

Namun ternyata Mazmur ini seperti tidak berakhir dengan jawaban atau Solusi dari Tuhan, melainkan berisikan  pertanyaan dan refleksi/perenungan untuk setiap pribadi yang membaca Mazmur ini tentang penderitaan dan kehadiran/keberadaan Tuhan.

Meskipun penuh keputusasaan, Mazmur ini tetap merupakan bentuk doa dan ungkapan iman.
Si pemazmur meskipun seperti merasa ditinggalkan saat sedang dalam penederitaan, tetapi TETAP mencari Tuhan dan mencurahkan isi hatinya dengan jujur dan terbuka kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa hanya Tuhanlah sumber pertolongan, keselamatan dan penghiburan bagi dirinya.

Inilah yang menjadi pelajaran bagi kita dari Mazmur ini.
Mari kita juga memiliki sikap dan prinsip yang sama seperti si pemazmur ini.

Percaya kepada Tuhan tidak secara otomatis membuat orang beriman terhindar dari penderitaan, kesengsaraan, sakit penyakit, terpuruk secara ekonomi, dan sebagainya.

Lalu jika demikian, apa perbedaan yang dimiliki oleh orang beriman dengan yang tidak beriman?
Yang pasti, cara pandang dan respon terhadap kehidupan harus berbeda antara orang percaya dan tidak percaya.

Walaupun sedang berada dalam penderitaan, sikap seperti si pemazmur ini patut kita teladani yaitu TETAP:
    mencurahkan isi hatinya dengan jujur dan terbuka kepada Tuhan
    mencari Tuhan dan berseru, berdoa memohon -bantuan dari Tuhan

Dengan penderitaan yang kita alami, harusnya kita semakin dekat kepada Tuhan bukannya menjauh apalagi kecewa atau marah terhadap Tuhan atas apa yang sedang menimpa kita.
    Tetapi percayalah bahwa sesungguhnya:
Roma 8:28 FAYH >> “Dan kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah untuk kebaikan kita, jika kita mengasihi Allah dan menyesuaikan diri dengan rencana-rencana-Nya.”
Dan..
Roma 8:28 BIS >> “Kita tahu bahwa Allah mengatur segala hal, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia dan yang dipanggil-Nya sesuai dengan rencana-Nya.”

Jadi, bagian kita adalah TETAP percaya, mengiring, berseru dan berharap hanya kepada Tuhan apa pun kondisi, situasi, keadaan yang kita alami.

Mazmur 73:26 >> “Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.”

Mungkin penderitaan yang kita alami merupakan bagian dari teguran Tuhan atas kesalahan kita dihadapan-Nya, maka kita harus menghadapinya.
    Namun, kita kemudian harus segera sadar dan bertobat kembali kepada Tuhan, maka Tuhan dapat berbelas kasihan mengampuni dan memulihkan kehidupan kita.

Tuhan itu selalu ada, Dia tidak pernah hilang atau pergi jauh dan tidak kembali.
    Asalkan kita TETAP setia mengiring Dia, maka Dia pun tidak akan meninggalkan kita.

Ibrani 13:5b >> “Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."”

APLIKASI
Apa yang harus kita lakukan dalam keTETAPan hati kita mengiring, percaya dan berharap, berseru kepada Tuhan?
•    Terus beribadah dan menyembah Tuhan
•    Terus memberi diri terlibat dalam pelayanan untuk Tuhan
•    Terus lakukan kebenaran firman Tuhan
•    Terus berdoa kepada Tuhan
•    Terus memegang erat iman terhadap Tuhan selamanya