DAILY BREAD

DIPISAHKAN MENJADI MILIK TUHAN

Selasa, 23 September 2025 // Pukul 07.00 WIB

Bacaan Ayat Hari Ini

Imamat 20


RENUNGAN

Dipisahkan Menjadi Milik Tuhan” 

“Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.”Imamat 20:26  

Observasi / amati ayat-ayat ini:

- Kitab Imamat ditulis oleh Musa dan ditujukan kepada bangsa Israel.Kitab Imamat berisi perintah-perintah Allah mengenai tata cara ibadah, kekudusan, dan kehidupan yang benar bagi umat Israel. 

- Secara khusus Imamat 20:26 berisi perintah dari Tuhan agar umat-Nya, yaitu bangsa Israel hidup kudus dan terpisah dari bangsa-bangsa lain, sebab Tuhan sendiri adalah kudus dan ingin mereka menjadi milik-Nya.  

Interpretasi / yang dapat kita pelajari adalah:

Bapak, ibu, saudara yang dikasihi Kristus, dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali ingin "menyatu" dengan orang lain: ikut tren, ikut gaya, ikut kebiasaan. Namun firman hari ini mengingatkan kita bahwa sebagai orang percaya kita ini dipanggil untuk berbeda. 

Allah berkata, "Aku telah memisahkan kamu … supaya kamu menjadi milik-Ku." Artinya, hidup kita tidak boleh sama seperti dunia ini. Kita punya identitas yang jelas: kita milik Tuhan, bukan milik dunia. 

Dari Imamat 20:26 kita belajar:

1. Allah Itu KudusImamat 20:26 dimulai dengan: “Kamu harus kudus bagi-Ku, sebab Aku, TUHAN, kudus …” Kekudusan adalah sifat Allah yang paling utama. Kudus berarti suci, murni, terpisah dari dosa. Karena itu, ketika kita menjadi umat Allah, kita pun harus mencerminkan kekudusan-Nya.Kalau seorang anak mirip ayahnya secara fisik, maka anak-anak Allah harus mirip Bapa di surga dalam sifat kudus.

2. Dipisahkan Bukan untuk Disia-siakanDalam Imamat 20:26b, Allah berkata: “… Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain …” Bangsa Israel dipisahkan supaya mereka tidak ikut budaya kafir: menyembah Molokh, praktik sihir, atau perzinahan. 

Mereka harus hidup berbeda, bukan ikut-ikutan. Demikian juga kita hari ini. Dipisahkan bukan berarti kita sombong atau menjauhi orang, tapi berarti kita tidak kompromi dengan dosa. Dunia bisa menertawakan standar hidup Kristen, tapi justru di situlah kekuatan kesaksian kita.

3. Identitas Kita: Milik TuhanImamat 20:26 ditutup dengan: “… supaya kamu menjadi milik-Ku.” Saudara, ini adalah kalimat yang penuh kasih. Kita bukan dipisahkan untuk ditinggalkan, tapi dipisahkan untuk dimiliki. Seperti seorang gembala yang menandai domba-dombanya, Allah menandai kita dengan darah Kristus.

Kita bukan milik iblis, bukan milik dunia, melainkan milik Allah sendiri.  Aplikasi / yang bisa kita lakukan adalah:

1. Periksa gaya hidup kita: Apakah hidup kita sudah berbeda dari dunia, atau masih sama saja?

2. Tolak kompromi: Jangan ikut-ikutan kebiasaan dunia yang bertentangan dengan firman.

3. Ingat identitas kita: Kita dipisahkan bukan untuk kesepian, tetapi untuk menjadi milik Allah yang penuh kasih.

4. Jadilah saksi: Hidup kudus kita akan menjadi terang bagi dunia yang gelap. Bapak, ibu, saudara Imamat 20:26 meneguhkan identitas kita: 

kita dipanggil untuk kudus, dipisahkan dari dunia, dan menjadi milik Allah. Mari kita hargai pemisahan ini. 

Jangan merasa rugi, sebab dipisahkan dari dunia berarti kita dekat dengan Allah. Ingatlah, dunia mungkin menolak kita, tetapi Allah menerima kita sebagai milik-Nya yang berharga