MEMBERI DENGAN SUKACITA Ayat pokok: 2 korintus 9:6-13
Observasi 2 korintus 9 perikop pertama paulus menceritakan kebaikan (berkaitan dengan memberi) jemaat korintus kepada makedonia, yang dimana memotivasi jemaat korintus untuk lebih giat lagi memberi tanpa ada unsur paksaan. Kemudian perikop yang kedua merupakan petunjuk-petunjuk yang akan kita pelajari yang mengajarkan tentang cara memberi/beramal yang benar dan berkenan. Rasul paulus mengajarkan jemaat korintus bagaimana sebenarnya mereka harus memberi, supaya juga mereka tahu bahwa tidak ada niat untuk memaksa mereka. Tujuannya sudah pasti jelas yaitu untuk membantu orang'' yang berkekurangan/membutuhkan, atau orang'' miskin yang di yerusalem.
Interpretasi
3 hal yang akan kita lihat dan pelajari dalam hal ''memberi''.
1. ALLAH mengasihi orang-orang yang memberi dengan sukacita 2 Korintus 9:7-8 (TB) Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, SEBAB ALLAH MENGASIHI ORANG YANG MEMBERI DENGAN SUKACITA. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita hukum Tabur tuai dalam memberi, jika kita menabur sedikit akan menuai sedikit juga dan bila kita menabur banyak kita akan menuai banyak juga.
Memberi bukan karena paksaan melainkan memberi/memberkati karena kita sudah terlebih dahulu diberkati oleh TUHAN. DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI.
Saat kita memberi dengan Sukacita maka Allah yang menjadi sumber segala berkat akan mencukupi segala sesuatu yang kita butuhkan, malah kita akan berkelebihan di dalam berbagai kebajikan.
Karena itu janganlah kita takut dan merasa terpaksa dalam memberi , karena bila kita memberi dengan Sukacita, maka Allah sumber berkat sanggup melimpahkan segala kasih Karunia, berkat-Nya kepada kita.
2. Memberi dengan sukacita menjadi benih berkat yang berlipat ganda dan berbuah banyak. 2 Korintus 9:10 (TB) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan MENYEDIAKAN benih bagi kamu dan MELIPATGANDAKANNYA dan MENUHBUHKAN buah-buah kebenaranmu;
Memberi dengan Sukacita menjadi benih berkat yang berlipat ganda dan terus berbuah dalam kebenaran. Kita harus percaya sungguh sungguh kepada Tuhan yang akan menyediakan benih berkat bagi kita, supaya kita bisa terus menabur berkat.
Dan berkat itu akan berlipat ganda dan terus berbuah dalam kebenaran, artinya: Memberi dengan Sukacita untuk kemuliaan Tuhan, kita tidak akan pernah kekurangan dalam kasih Karunia ALLAH.
2 Korintus 9:11-12 (TB) kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami. Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
Allah memberkati kita orang orang percaya , supaya menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.
Kepuasan Rohani yang tidak terkatakan akan terjadi pada saat kita melihat orang banyak melimpah dengan ucapan syukur, dan berterimakasih kepada Tuhan Yesus, karena apa yang telah kita lakukan, yaitu: Menabur benih berkat bagi mereka.
3. MEMBERI DENGAN SUKACITA BERDAMPAK LUAS DAN MEMBAWA BERKAT BAGI BANYAK ORANG 2 Korintus 9:13 (TB) Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, MEREKA MEMULIAKAN ALLAH KARENA KETAATAN KAMU dalam pengakuan akan Injil Kristus dan KARENA KEMURAHAN HATIMU DALAM MEMBAGIKAN SEGALA SESUATU dengan mereka dan dengan semua orang.
pelayanan Memberi dengan Sukacita berdampak luas, dan ini membawa berkat bagi banyak orang, sehingga mereka memuliakan Allah.
APLIKASI
•Memberi dengan sukacita Contohnya kepada: keluarga, karyawan, bahkan orang miskin dengan ekspresi positif/senyum •tidak menuntut kembali apa yang telah diberi •memiliki motivasi yang benar ketika memberi Matius 6:1-2 (TSI3.4) “Hati-hatilah! Jangan memamerkan perbuatan baikmu di depan umum supaya dilihat dan dipuji orang. Kalau kamu melakukannya, kamu tidak akan menerima upah atas perbuatan baikmu itu dari Bapamu yang di surga. “Setiap kali kamu memberi sedekah, jangan pamerkan hal itu seperti yang diperbuat orang-orang munafik. Mereka suka memberi sedekah di depan umum, di rumah-rumah pertemuan, atau di simpang-simpang jalan dengan diiringi bunyi terompet. Mereka melakukan itu supaya dilihat dan dipuji banyak orang. Aku menegaskan kepadamu: Hanya itulah upah mereka.
Motivasi UTAMA kita memberi yaitu untuk kemuliaan TUHAN
2 Korintus 9:6 (TB) Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.