DAILY BREAD

TIANG PENOPANG

JUMAT, 5 NOVEMBER 2025 // PUKUL 21.00 WIB

Bacaan Ayat Hari Ini

1 Timotius 3

RENUNGAN

"Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran”
Ayat : 1 Timotius 3:15
 
Surat 1 Timotius ditulis oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius, yang saat itu memimpin jemaat di Efesus.
Gereja sedang menghadapi ajaran-ajaran sesat, perilaku tidak tertib, dan pergeseran moral.

1. Gereja Adalah “Keluarga Allah”
Paulus memulai dengan mengatakan bahwa gereja adalah oikos theou—“rumah tangga atau keluarga Allah”. Artinya gereja bukan sekadar organisasi, tetapi sebuah keluarga rohani.

a. Kita dipersatukan oleh darah Kristus.
Efesus 2:19: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga… dan anggota-anggota keluarga Allah.”
Gereja ada bukan karena ide manusia, tetapi karena karya Kristus di salib.

b. Di dalam keluarga Allah, kita hidup saling membangun.
Ibrani 10:24–25: “Saling memperhatikan… saling menasihati… jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah.”
Keluarga Allah bukan tempat kesempurnaan, tetapi tempat pertumbuhan. Kita dipanggil saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan.

II. Gereja adalah “Jemaat Allah Yang Hidup”
Paulus menegaskan bahwa gereja bukan milik pendeta, bukan milik denominasi, bukan milik tradisi, tetapi milik Allah yang hidup.

a. Allah yang hidup berarti Allah yang bekerja.
Gereja menjadi hidup bukan karena musiknya, teknologinya, atau programnya, tetapi karena Allah hadir dan berkarya di tengahnya.

b. Gereja harus memancarkan kehidupan Allah.
Jika Kristus hidup di tengah gereja, maka gereja harus memancarkan hidup dalam kasih, sukacita, pengampunan, kekudusan, dan kuasa.

III. Gereja Adalah Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran.
Inilah pusat dari ayat ini. Istilah “tiang” dan “dasar” menggambarkan struktur bangunan besar, seperti kuil-kuil di Efesus pada masa itu.
Paulus mengibaratkan gereja sebagai penopang yang memegang tinggi kebenaran Allah.

a. Gereja memegang kebenaran, bukan menyesuaikan diri dengan budaya
Yesaya 40:8 “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.”
Kebenaran tidak relatif, tidak berubah, dan gereja dipanggil untuk mempertahankannya.

b. Gereja menegakkan kebenaran melalui ajaran yang sehat.
2 Timotius 4:2–3 “Beritakanlah firman… akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat.”
Tugas gereja adalah mengajarkan firman dengan benar, bukan menafsir untuk menyenangkan orang.

c. Gereja menegakkan kebenaran melalui kesaksian hidup
Matius 5:16 “Biarlah terangmu bercahaya…”
Kebenaran bukan hanya diajarkan, tetapi dihidupi. Gereja yang tidak hidup dalam kekudusan kehilangan kekuatannya sebagai tiang kebenaran.

Gereja sebagai Tiang penopang dan Dasar Kebenaran harus :
1. Berpegang teguh pada Alkitab sebagai otoritas tertinggi.
Mazmur 119:105 “Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Bukan opini manusia,  firman Tuhanlah yang memimpin kita.

2. Menghidupi kekudusan pribadi dan komunitas
1 Petrus 1:16: “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”

3. Menjadi saksi Kristus dalam kasih dan perbuatan nyata.
Yohanes 13:35 “Semua orang akan tahu bahwa kamu murid  yang hidup yang memancarkan kehidupan Kristus.
Tiang penopang dan dasar kebenaran yang menegakkan firman Tuhan.