Kita akan sama2 belajar FT menggunakan metode OIA observasi Tokoh-tokoh
•Tuhan (sebagai pemberi perintah),
•Musa (sebagai pelaksana upacara pentahbisan),
•Harun dan anak-anaknya (sebagai calon imam yang ditahbiskan).
Latar blkg Imam ditunjuk oleh Allah karena Allah itu kudus dan manusia berdosa,
sehingga diperlukan seorang perantara yang telah dikuduskan secara khusus untuk mempersembahkan korban penebusan, memelihara kekudusan ibadah sesuai perintah-Nya, mengajarkan hukum Taurat kepada umat, menjaga keteraturan dalam pelayanan di Kemah Suci. Kemudian Tuhan menyuruh musa untuk mengkudusan Harun dan anak-anaknya sebagai imam, dan upacara pentahbisan mereka. Harun adalah saudara Musa ditetapkan sbgi Imam Besar pertama, sedangkan anak-anaknya menjadi imam-imam biasa.
Untuk Interpretasi Kita akan sama2 belajar dr kisah pentabisan harun dan anak2nya sbgi imam
1. Imam adalah Panggilan Kudus
Tuhan tidak sembarangan memilih imam. Proses pengudusan menunjukkan bahwa pelayanan kepada Tuhan harus berasal dari perintah dan penyucian Allah sendiri, bukan berdasarkan keinginan pribadi. Harun dan anak-anaknya hanya menjadi kudus karena Tuhan yang menguduskannya. dan ini bermakna bahwa Kudus bukan sekadar status atau simbol, ttpi kekudusan adalah kondisi yang diberikan oleh Allah agar seseorang layak berada di hadapan-Nya. Kel 29:44 dalam versi (Bahasa Indonesia Masa Kini BIMK) di sebutkan bahwa : "Aku akan menjadikan Kemah dan mezbah itu suci. Harun dan anak-anaknya akan Kukhususkan dari yang lain supaya mereka melayani Aku sebagai imam." Harun dan anak-anaknya di sebut dlm versi BIMK "dikhususkan" artinya Kekudusan menjadi hal yang sangat penting di miliki bagi para imam untuk menjalani fungsi ke imaman nya sebagai wakil dari manusia kepada Allah dan juga wakil dari Allah kepada manusia atau biasa di sebut dengan (Perantara manusia dan Allah).
2.Keseluruhan Ibadah Didasarkan pada Kekudusan.
Kemah, mezbah, imam semua dikuduskan. Ini menunjukkan bahwa seluruh yg terlibat dlm ibadah kepada Tuhan harus dikudusan, tidak boleh dicemari oleh dosa atau kepentingan manusia. sebab Kekudusan adalah fondasi seluruh hubungan dan ibadah kepada Allah. Ada contoh dimana Allah tidak menerima korban persembahan karna di lakukan dengan cara yg tidak berkenan, ya itu terdapat dlm, Maleakhi 1:7-8, (TB) Dalam ayat ini Allah menyampaikan kemarahan-Nya melalui Nabi Maleakhi kepada para imam yg tidak lagi menguduskan dirinya dan korban² persembahannya, sehingga dlm maleakhi 1:10 versi (BIMK) berbunyi "TUHAN Yang Mahakuasa berkata, Lebih baik pintu Rumah-Ku ditutup, sebab sia-sia kamu menyalakan api di atas mezbah-Ku. Aku tidak suka kepada kamu, dan tak mau menerima persembahanmu." Tuhan tidak berkenan lagi terhadap mereka dan persembahan mereka.
3. Kehadiran Allah yang menjadi Tujuan
Di ayat 45–46, Tuhan menyatakan bahwa Dia akan berdiam di tengah umat-Nya, setelah semua proses kekudusan dilakukan. Hal ini bertujuan agar Allah dapat Diam di tengah-tengah umat Israel dan hidup dalam hubungan yang intim dan permanen dengan Allah dan Allah juga merindukan umat Israel Menjadikan Ia Menjadi pusat hidup dan penyembahan umat-Nya, Agar umat mengenal Dia sebagai Allah maha berkuasa yg menuntun kehidupan umatNya.
Aplikasi apa yang dpat kita pelajari
1. Melayani Tuhan Harus di Kuduskan
Kita tidak bisa melayani Tuhan dengan hidup yang kompromi. Tuhan menuntut kekudusan, bukan sekadar aktivitas pelayanan. Mengapa Ini Penting Saat Ini? Banyak orang terlibat dalam pelayanan, entah sebagai pengkhotbah, pemimpin pujian, guru sekolah Minggu, pembawa doa, pemusik, dll tetapi tidak semua menjaga hidup mereka tetap kudus dan berkenan. sebenarnya yg Tuhan ingin lihat adalah : Bagaimana kita memiliki Motivasi hati yang benar: Apakah kita melayani hny untuk Tuhan atau untuk hanya untuk mencari pujian manusia? Tuhan juga melihat Integritas hidup kita: Apakah kehidupan pribadi kita sesuai dgn FT? Atau hny kelihatan baik dihadapan org? Dan juga Apakah kita hidup takut akan Tuhan? Ini lah yg menjadi perenungan kita apakah ketika kita melayani Tuhan kita hidup kudus dan berkenan dihadapan Tuhan?
2. Mempersembahkan Tubuh sebagai persembahan yang berkenan.
Dalam kehidupan orang percaya yg menjadi titik pencapaian hidup sebagai penyembahan adalah dengan mempersersembahkan tubuh yang sbgi gambaran bait Allah yg hrs hidup kudus dan berkenan. Dalam Rm 12:1 versi Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) "Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada Allah seharusnya demikian." Dalam ayat ini mengatakan bahwa kehidupan kita yg menerima kasih karunia Allah lewat penebusanNya di kayu salib patut untuk kita syukuri dengan mempersembahkan tubuh, jiwa, roh kita. dipersembahkan untuk menjadi sebuah persembahan yg "hidup" bukan sbgi persembahan yg mati/cacat, ttp jg dikhusus hanya untuk Allah dan dengan cara hidup sesuai dgn FT dan menyenangkan hati-Nya.
3. Sadar atas Kehadiran Allah ditengah kita
Tuhan menyampaikan bahwa tujuan akhir dari pengkudusan imam, korban bakaran, dan seluruh sistem ibadah adalah bukan sekadar ritual melainkan agar Tuhan berdiam di tengah-tengah umat-Nya Artinya Tuhan rindu tinggal bersama umat-Nya. kehadiran-Nya yg nyata di tengah umat2nya agar umat Nya dapat mengenal Nya bahwa Ia adalah Allah penebus dan pembebas Maka dari itu sadari bahwa kita harus memiliki kerinduan yang sama untuk kita rindu mencari kehadiran Allah di dalam setiap kehidupan kita. Amin untuk kebenaran FT Tuhan Yesus memberkati