“Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.” Roma 2:6-8
Observasi / amati ayat-ayat ini: - Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus, meskipun dia menggunakan juru tulis yang bernama Tertius (Roma 16:22). - Surat Roma ditujukan kepada jemaat yang ada di Roma. - Surat Roma dianggap sebagai salah satu surat Paulus yang paling penting, karena berisi penjelasan yang mendalam tentang Injil dan doktrin-doktrin Kristen. - Dalam Roma 2:6-8 berisi pesan bahwa Allah itu Adil. Setiap tindakan dan pilihan seseorang memiliki konsekuensi di mata Allah. Allah adalah hakim yang adil dan akan menghakimi setiap orang sesuai dengan perbuatannya.
Interpretasi / yang dapat kita pelajari adalah: Bapak, ibu, saudara, dalam dunia ini sering kali kita melihat sepertinya banyak ketidak-adilan. Orang baik bisa menderita, orang jahat bisa berjaya. Namun, dalam Roma 2:6-8 ini meyakinkan kita bahwa Allah adalah Hakim yang adil, yang tidak pernah lalai memperhatikan hidup umat manusia. Konteks Roma pasal 2, Rasul Paulus sedang menekankan bahwa baik orang Yahudi maupun non-Yahudi akan dihakimi oleh standar yang sama yaitu keadilan Allah.
Ilustrasi: Seorang hakim di pengadilan tidak boleh memihak kepada orang kaya atau terkenal. Ia harus menghakimi berdasarkan hukum, bukan perasaan atau kedekatan pribadi. Demikian juga Allah tidak memandang rupa, status, atau latar belakang, tetapi memperhatikan hati dan perbuatan kita.
1. Allah Akan Membalas Setiap Orang Menurut Perbuatannya (Roma 2:6) "Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya..." Ini bukan berarti keselamatan diperoleh karena perbuatan, melainkan bahwa perbuatan menjadi bukti dari iman yang sejati. Iman yang benar menghasilkan hidup yang benar.
Prinsip Alkitabiah: Efesus 2:8–10 menegaskan bahwa kita diselamatkan karena anugerah, tetapi diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik. Jadi, perbuatan baik adalah buah dari iman yang sejati, bukan akar dari keselamatan.
Aplikasi: Jangan puas hanya dengan status sebagai orang Kristen. Tanyakan kepada diri sendiri: "Apakah hidup saya mencerminkan iman saya? Apakah perbuatan saya menunjukkan kasih dan kebenaran Tuhan?"
2. Dua Jenis Respons, Dua Jenis Balasan (Roma 2:7-8) A. Kehidupan Kekal bagi yang Tekun Mencari Kemuliaan Allah (ayat 7) "...yaitu kehidupan kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, yang mencari kemuliaan, kehormatan dan yang tidak binasa..."
Orang percaya yang sungguh-sungguh akan: Tekun berbuat baik (bukan karena terpaksa, tetapi karena kasih), Mencari kemuliaan Allah, bukan pujian manusia, Mengarahkan hidupnya pada yang kekal, bukan yang fana.
Ilustrasi: Seorang atlet Olimpiade yang berlatih bertahun-tahun bukan untuk hadiah kecil, tetapi untuk mahkota emas. Begitu juga orang percaya yang hidup benar karena mengarahkan pandangannya pada mahkota kehidupan kekal.
B. Murka Allah bagi yang Degil dan Taat pada Dosa (ayat 8) "...tetapi murka dan geram kepada mereka yang hidup dalam kedegilan dan tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman."
Dosa bukan hanya soal perbuatan jahat, tetapi juga penolakan terhadap kebenaran dan kekerasan hati. Orang yang terus hidup dalam dosa sedang mempermainkan kasih karunia Allah.
Peringatan: Jangan tertipu oleh pemikiran bahwa "karena Tuhan pengampun, saya bisa tetap hidup sesuka hati." Firman Tuhan berkata bahwa murka Allah juga nyata atas ketidaktaatan yang disengaja.
Aplikasi / yang bisa kita lakukan adalah: Bapak, ibu, saudara, yang dikasihi Tuhan, bagian ini memberi kita peringatan dan pengharapan: Peringatan Hidup sembarangan akan mendatangkan murka. Pengharapan Hidup dalam iman sejati akan menghasilkan perbuatan baik, yang pada akhirnya mendapat upah kehidupan kekal.
Aplikasi Praktis: 1. Periksa motivasi kita—apakah kita mencari kemuliaan Allah atau diri sendiri? 2. Tanyakan: Apakah saya taat pada kebenaran atau membenarkan dosa? 3. Bangun disiplin rohani: doa, firman, pelayanan, agar hidup kita berbuah.